Komoditifikasi Budaya pada Pemberdayaan Masyarakat Desa Bagor Kecamatan Miri-Sragen Melalui Event Budaya Grebeg Klobot
DOI:
https://doi.org/10.47134/jpem.v2i3.792Keywords:
Pemberdayaan Masyarakat, Komodifikasi Budaya, Grebeg Klobot, Desa Wisata, Community-Based TourismAbstract
Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah pemberdayaan Desa Bagor yang strategis karena desa ini terletak diantara tiga kawasan berlian wisata Sragen (Gunung Kemukus, Gedung Ombo dan Museum Sangiran). Hal ini tentunya merupakan suatu keberuntungan bagi masyarakat di Desa Bagor, karena berpotensi menjadi desa yang potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata di Kabupaten Sragen. Metode pemberdayaan dirancang dalam 3 pendekatan kegiatan; menggali kearifan lokal budaya pertanian jagung sebagai ikon pariwisata, dengan menciptakan berbagai atribut pariwisata bersumber dan berbahan dasar dari jagung. Merancang event budaya yang dapat dikomoditifikasi; yaitu membuat gunungan dari hasil olahan tanaman jagung dan kemudian menciptakan event budaya festival gunungan antar kelompok tani jagung se Desa Bagor. Puncak kegiatan adalah membuat kegiatan event budaya “Grebeg Klobot”. Budaya sebagai agen perubahan melaui penciptaan event budaya “Grebeg Globot” yang diselenggarakan sebagai agenda tahunan di Desa Wisata Bagor Miri-Sragen sebagai komoditifikasi budaya. Hasil pengabdian menunjukkan komoditifikasi budaya dapat menjadi daya tarik yang efektif. Penyelenggaran “Grebeg Klobot” dipilih sebagai event budaya terbukti mampu menjadi salah satu upaya untuk menjaga keberlangsungan keberadaan Desa Wisata Bagor Miri-Sragen yang secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
References
Appadurai, A. (1986). The social life of things: Commodities in cultural perspective. Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511819582
Cohen, E. (1988). Authenticity and commoditization in tourism. Annals of Tourism Research, 15(3), 371–386. https://doi.org/10.1016/0160-7383(88)90028-X
Erbacher, E.C. (2020). Hip or Square? Pop Cultural Negotiations of Hipster Lifestyles between Commodification and Subversion. Hidden Cities Understanding Urban Popcultures, 13-22, https://doi.org/10.1163/9781848881037_003
Giampiccoli, A., & Mtapuri, O. (2012). Community-based tourism: An opportunity for South Africa. African Journal for Physical, Health Education, Recreation and Dance, 18(Supplement 1), 154–166. https://hdl.handle.net/10520/EJC129487
Greenwood, D. J. (1989). Culture by the pound: An anthropological perspective on tourism as cultural commodification. In V. L. Smith (Ed.), Hosts and guests: The anthropology of tourism (2nd ed., pp. 171–186). University of Pennsylvania Press. https://doi.org/10.9783/9781512807099-016
Irianto, S. (2016). Komodifikasi budaya dalam industri pariwisata. Jurnal Antropologi Indonesia, 37(1), 1–12. https://doi.org/10.7454/ai.v37i1.7391
Karsidi, R. (2021). Metodologi kaji tindak untuk pemberdayaan masyarakat. UNS Press.
Manyara, G., & Jones, E. (2007). Community-based tourism enterprises development in Kenya: An exploration of their potential as avenues of poverty reduction. Journal of Sustainable Tourism, 15(6), 628–644. https://doi.org/10.2167/jost723.0
Mokgachane, T. (2021). Implications of cultural commodification on the authenticity of iKalanga music: a case of Domboshaba traditional music festival in Botswana. Journal of Tourism and Cultural Change, 19(2), 153-165, ISSN 1476-6825, https://doi.org/10.1080/14766825.2019.1700989
Mosco, V. (2009). The political economy of communication (2nd ed.). SAGE Publications. https://us.sagepub.com/en-us/nam/the-political-economy-of-communication/book231272
Nuraedah (2024). The Dilemma of cultural commodification policy of barkcloth: A study of the Kaili Community in Pandere Village, Indonesia. Kasetsart Journal of Social Sciences, 45(2), 625-632, ISSN 2452-3151, https://doi.org/10.34044/j.kjss.2024.45.2.29
Purwana, D. (2020). Komodifikasi budaya dalam pariwisata: Antara pelestarian dan komersialisasi. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 9(1), 45–56. https://doi.org/10.23887/jish.v9i1.27172
Rahmawati, D. (2023). Narasi kultural dan identitas lokal dalam pengembangan desa wisata. Jurnal Pembangunan Pariwisata, 5(2), 123–137.
Salvador-Amores, A. (2020). Re-examining Igorot representation: issues of commodification and cultural appropriation. South East Asia Research, 28(4), 380-396, ISSN 0967-828X, https://doi.org/10.1080/0967828X.2020.1843369
Sarjiyanto, S. (2017). Pemberdayaan masyarakat dalam perspektif ekonomi kelembagaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 18(1), 45–56.
Sarjiyanto, S., Shohibul, A., Sarwoto, S., Mulyadi, M., & Istiqomah, S. (2022). Grebeg Penjalin: Komoditifikasi budaya pada pemberdayaan masyarakat Desa Wisata Rotan Trangsan–Sukoharjo. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(2), 298–312. https://doi.org/10.30651/aks.v6i2.4903
Simamora, R., & Sinulingga, S. (2023). Komodifikasi budaya dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan masyarakat. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(1), 34–42.
Suartika, G., & Purnama, I. (2023). Strategi pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal. Jurnal Kajian Pariwisata Nusantara, 11(1), 55–69.
Suryani, N., Widodo, H., & Anjani, P. (2023). Efektivitas CBT dalam pengembangan desa wisata di kawasan rural. Jurnal Pariwisata dan Perencanaan Wilayah, 6(2), 88–102.
Timothy, D. J., & Boyd, S. W. (2022). Heritage tourism (3rd ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781003033826
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.