Faktor Penentu Ekspor Bawang Merah Indonesia ke Thailand

Authors

  • Jihan Zakia Adila Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.47134/jbea.v2i3.733

Keywords:

Nilai Tukar, Ordinary Least Square, Perdagangan Hortikultura

Abstract

Pemerintah Indonesia menargetkan Indonesia menjadi eksportir utama bawang merah di kawasan ASEAN dan pada tahun 2045. Indonesia memiliki potensi produksi bawang merah yang besar dan mengalami surplus hampir setiap tahun, namun volume ekspor ke negara tujuan utama seperti Thailand masih tergolong rendah dan cenderung menurun.  Tujuan penelitian ini adalah mengkaji berbagai faktor penentu  ekspor bawang merah Indonesia ke Thailand. Penelitian ini menggunakan data deret waktu tahunan dari tahun 2004 hingga 2022, yang dianalisis menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Variabel yang dianalisis meliputi produksi bawang merah Indonesia, harga bawang merah ekspor, harga bawang merah dalam negeri, produksi Thailand, PDB per kapita Thailand, indeks harga konsumen Thailand, nilai tukar riil, dan populasi Thailand. Hasil estimasi akhir menunjukkan bahwa produksi bawang merah Thailand dan nilai tukar riil rupiah terhadap baht berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor bawang merah Indonesia ke Thailand, sedangkan harga bawang merah domestik tidak berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa stabilitas nilai tukar dan kondisi produksi di negara mitra dagang merupakan faktor kunci dalam perumusan kebijakan ekspor komoditas hortikultura.

References

Adhitama, L. G., Yulianto, E., & Wilopo. (2015). Pengaruh produksi dan nilai tukar terhadap volume ekspor (studi pada volume ekspor jahe Indonesia ke Jepang periode 1994-2013). Jurnal Administrasi Bisnis, 25(1), 1-9.

Adila, J. Z., Adhi, A. K., & Nurmalina, R. (2022). Pengaruh kebijakan dan faktor penentu impor bawang putih Indonesia dari China. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 22(1), 82-95.

Alinda, N. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor karet di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11(1), 92-101.

Fitriana, A., Sinaga, B. M., & Hastuti. (2019). Dampak kebijakan impor dan faktor eksternal terhadap kesejahteraan produsen dan konsumen bawang merah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya dan Lingkungan, 2(1), 38–53.

Gujarati, D. N. (2004). Basic Econometrics 4th Edition. McGraw-Hill Companies.

Haryati, W., Novianti, T., & Hidayat, N. K. (2024). Daya saing dan determinan ekspor bawang merah Indonesia: Sebuah bukti di kawasan ASEAN. Agro Bali : Agricultural Journal, 7(2), 641-653.

Irmawati, N. S., & Indrawati, L. R. (2022). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi Indonesia. Growth: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, 4(2), 42-54.

Junaidi, M., Hindarti, S., & Khoiriyah, N. (2020). Efisiensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah. Seagri, 8(2), 69-82.

Kementerian Perdagangan. (2021). Analisis Perkembangan Harga Bahan Pokok di Pasar Domestik dan Internasional.

Kementerian Pertanian. (2025). Basis Data Statistik Pertanian. Tersedia pada: https://bdsp2.pertanian.go.id/bdsp/id/home.html (diakses pada 1 Maret 2025)

Kementerian Pertanian. (2017). Sukses swasembada Indonesia menjadi lumbung pangan duni 2045. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Komaling, R. J. (2013). Analisis determinan ekspor kopi Indonesia ke Jerman periode 1993-2011. Jurnal EMBA, 1(4), 2025-2035.

Koutsoyiannis, A. (1977) Theory of Econometrics: An Introductory Exposition of Econometric Methods. 2nd Edition. New York: Macmillan Publisher.

Krugman, P. R., & Maurice, O. (2000). Ekonomi internasional: teori dan kebijakan (5th ed.). Addison Wesley.

Limbong, H. C., Lubis, S. N., & Wibowo, R. P. (2022). Analisis permintaan dan penawaran kedelai di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Agro Bali : Agricultural Journal, 5(3), 568–575.

Pratomo, G., & Saputra, O. C. C. (2022). Analisis determinan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia pada negara Asia-6 tahun 2011-2020. Economie, 4(2), 97-107.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin). (2024). Analisis Kinerja Perdagangan Bawang Merah. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin). (2023). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura Bawang Merah. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Rosita, R., Haryadi, & Amril. (2014). Determinan ekspor CPO Indonesia. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 1(4), 184-190.

Rismiyati, A., Nurjanah, R. & Mustika, C. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor jahe Indonesia. Jurnal Ekonomi Aktual, 1(2), 99-108.

Suparmoko. (1998). Pengantar ekonomika makro (4th ed.) BPFE.

Surbakti, N. J. R., Wibowo, R. P., & Salmiah. (2023). Faktor-faktor yang berkaitan dengan impor dan ekspor bawang merah di Indonesia. Jurnal Agrikultura, 34(2), 163-170.

Wahyuni, S., Hestina, J., Saliem, H. P., Pasaribu, S., & Kustiari, R. (2020). Shallot Penetration in the Export Market. Proceeding International Conference On Agriculture and Applied Science (ICoAAS) 2020, 196-202.

World Bank. (2025). Population, total – Indonesia. Tersedia pada: https://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TOTL?end=2023&locations=ID&star

t=1990 (diakses pada 25 Februari 2025).

Yuliana, A., & Winarti, L. (2023). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan bawang merah di tingkat rumah tangga di Kecamatan Seruyan Hilir. AgriScope (Journal of Agricultural Scope), 1(1),1-14.

Downloads

Published

2025-06-19

How to Cite

Adila, J. (2025). Faktor Penentu Ekspor Bawang Merah Indonesia ke Thailand. Journal of Business Economics and Agribusiness, 2(3), 8. https://doi.org/10.47134/jbea.v2i3.733

Issue

Section

Articles